Di dalam Museum Nasional Smithsonian, di Washington, Amerika Serikat, pengunjung dapat melihat sepotong gipsum yang berbentuk seperti ular. Dibandingkan dengan spesimen lain di dalam museum, mineral ini sangat memesona dan terlihat cukup unik. Beberapa pengunjung bahkan tidak percaya bahwa mineral ini didapatkan langsung dari sebuah gua di Negara Bagian Chihuahua, Meksiko, tanpa dipahat terlebih dahulu oleh manusia.
“Kebanyakan pengunjung menganggap bahwa mineral cantik ini sengaja dibuat oleh seorang seniman, namun nyatanya ini adalah mahakarya asli yang didapatkan langsung dari tempatnya,” kata Gabriela Farfan, kurator permata dan mineral museum, dikutip dari Atlas Obscura.
Seperti yang dikatakan oleh Farfan, gipsum adalah salah satu mineral paling umum yang dapat ditemukan di seluruh dunia, terutama di tempat yang cukup kaya akan kalsium, sulfur, dan air. Gipsum yang sering kita lihat dalam pembuatan pupuk atau plester, mineral ini sebenarnya terlihat mencolok dalam keadaan aslinya.
Salah satu tempat yang bisa disebut sebagai surganya gipsum ada di bawah tanah dengan jarak hampir 305 meter, di sebuah gua batu kapur di Naica, Meksiko. Gipsum di sana tumbuh seperti tombak besar, dengan panjang sekitar 12 meter. Kebanyakan dari gipsum-gipsum itu juga memiliki warna, seperti putih susu, sedikit bergerigi, dan bercahaya.
Bagaimanapun, menurut pihak museum, spesimen khusus yang ada di Museum Nasional Smithsonian memiliki keunikan tersendiri. Gipsum ini adalah hasil dari beberapa helai kristal yang dapat tumbuh lebih cepat dari yang lain. Kristal ini dapat tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-beda, mulai dari hitungan jam, hari, bulan, atau bisa lebih lama lagi. Keadaan lingkungan, seperti tekanan, suhu, dan lain-lain juga dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan juga bentuknya.
Beberapa peneliti juga menjelaskan, kemungkinan itu terjadi karena adanya dua mineral dan struktur yang terpisah, tumbuh bersama pada waktu yang sama, sehingga pada waktunya akan membentuk struktur berlapis yang melengkung. Meskipun sebenarnya hal tersebut belum tentu benar, karena sampai sekarang pun gipsum tersebut masih menjadi pertanyaan besar dalam dunia mineralogi. Sebuah misteri yang indah.
0 komentar:
Posting Komentar