Memasuki musim hujan berarti harus siap-siap akan kedatangan laron ke rumah. Pada musim ini, laron akan berbondong-bondong keluar dari sarangnya untuk tinggal sementara di tempat lain dengan sumber cahaya yang cukup.
Hal itu mereka lakukan dengan dua tujuan, yaitu mencari tempat untuk menghangatkan diri atau untuk melakukan ritual di musim kawin. Meski begitu, sumber cahaya yang cukup ini dipercaya mereka sebagai momen yang pas untuk memilih pasangan.
Untuk mengenal lebih jauh koloni serangga ini, berikut rangkuman lima fakta unik laron yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
1. Laron Jadi Pembiak dalam Fase Hidup Rayap
Siklus hidup rayap dimulai dengan telur, nimfa, lalu rayap dewasa. Pada tahap sebagai rayap dewasa, rayap membagi-bagi tugas sesuai kasta, baik itu kasta pekerja, kasta prajurit, maupun kasta reproduktif.
Laron termasuk dalam kasta reproduktif. Berbeda dengan rayap dari kasta lainnya, laron memiliki dua pasang sayap yang akan membawanya pergi dari sarang saat musim kawin. Oleh karena itu, laron memegang kunci keberlangsungan hidup rayap.
2. Feromon Mengatur Kasta Rayap
Rayap memiliki senyawa multifungsi bernama feromon yang dihasilkan oleh kelenjar sternum. Feromon berfungsi untuk mendeteksi makanan, mengatur jarak saat rayap berjalan menuju suatu tempat, hingga menciptakan diferensiasi kasta di antara koloni mereka.
Hebatnya, keberadaan feromon ini bisa mencegah mengatur populasi rayap yang menjadi petelur.
3. Kawin dengan Pasangan yang Sama Seumur Hidup
Laron termasuk serangga penganut monogami. Dalam satu koloni, hanya akan ada satu ratu dan satu raja yang perannya berkembang biak, dan tak akan mencari pasangan lain seumur hidup.
Hal itu berbeda dengan beberapa jenis serangga lain seperti kumbang tepung merah dan jangkrik lapangan afrika, di mana betina bisa kawin dengan banyak jantan.
4. Memiliki Sumber Protein Tinggi
Dianggap sebagai hama pengganggu lantaran sering merusak barang-barang dari kayu, faktanya, laron memiliki banyak sumber protein. Di beberapa daerah di Pulau Jawa, laron bahkan disajikan sebagai camilan yang digoreng seperti rempeyek. Bagi penikmat kuliner nyentrik, laron juga bisa menjadi alternatif makanan bergizi tinggi.
5. Bisa Hasilkan 36.000 Telur per Hari
Ratu koloni rayap berukuran tubuh jauh lebih besar dan bersifat lumpuh. Foto: Matt Bertone/NC State University
Usai mendapat pasangan yang cocok, laron akan menanggalkan sayapnya dan turun kembali ke tanah, untuk membuat sarang baru. Di sarang baru itulah raja dan ratu menghasilkan telur-telur yang akan jadi koloni generasi selanjutnya.
Saat kawin, pasangan jantan dan betina dari genus Macrotermes misalnya, akan menyepi di kamar khusus yang terletak di tengah sarang. Kendati hanya boleh ditempati raja dan ratu, kamar ini memiliki banyak lubang di dindingnya sebagai jalur keluar masuk rayap pekerja sebagai pelayan mereka.
Wah, cukup menarik ya kehidupan koloni serangga satu ini.
0 komentar:
Posting Komentar