Powered By Blogger

Selasa, 15 Desember 2020

Mengenal Jamur Enoki, si Renyah yang Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan


Kamu pernah mengonsumsi jamur enoki? Jamur berbatang putih ini begitu digemari karena harganya yang murah, bertekstur renyah, dan mudah untuk diolah. Saking nikmatnya banyak masyarakat Korea yang menambahkan enoki dalam sajian masakan; seperti sup, pasta, ataupun salad.  

Sayangnya, Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan (PPKKP) Kementerian Pertanian (Kementan) telah memusnahkan jamur enoki karena terbukti mengandung bakteri Listeria monocytogenes. Bakteri ini termasuk jahat yang bahkan dapat menyebabkan kematian.  

Dalam laporan terakhir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada 9 Juni 2020, terdapat 36 orang yang terinfeksi listeria di 17 negara. Empat di antaranya dilaporkan meninggal dunia.  

Peristiwa yang kemudian berkembang di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia tersebut diduga berasal dari jamur impor asal Korea Green Co.LTD. Kemudian jamur tersebut dinyatakan berisiko bagi lansia, ibu hamil, anak-anak, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.  

Padahal jauh sebelum itu, kita dapat dengan mudah menemukan enoki di pasaran; baik dalam bentuk bahan mentah maupun yang siap dikonsumsi seperti jamur krispi.  

Sebenarnya, apa sih jamur enoki itu? 


Dilansir Health Benefits Times, jamur Enoki (Flammulina veluptipes) adalah varietas jamur berbatang putih dengan topi kecil yang merupakan tanaman asli China, Jepang, dan Korea. Orang China mengenal jamur ini sebagai 'jingu' sementara di Korea menyebutnya sebagai 'paengi beoseot'. Selain itu, disebut sebagai 'tram vang' atau bahkan 'kim cham' di Vietnam. 

Ada banyak jenis jamur enoki yang ditanam di seluruh dunia, paling terkenal adalah jamur putih, cokelat muda, dan jamur berwarna emas. Varietas putih umumnya dijual di supermarket dan sering ditanam dalam botol; sehingga bentuknya menyerupai botol.  

Ukurannya yang kecil dan ramping membuat jamur ini mudah menyerap bahan apa pun yang ada di dekatnya. Termasuk ketika dimasak, enoki akan dengan mudah menyerap bumbu hingga kuah yang membuat cita rasanya semakin nikmat. Kelebihan lainnya, meski dimasak hingga matang jamur ini tetap terasa renyah.  

Lantas, apakah manfaat jamur enoki?  


Selaiknya tanaman yang bisa dimakan, mereka tentu memiliki manfaat bagi tubuh. Menurut data USDA, secangkir enoki berukuran 65 gram mengandung 24 kalori. Selain itu, jamur ini juga kaya akan vitamin B3, D, B5, zat besi, fosfor, tembaga, asam amino, dan nutrisi lainnya.  

Kandungan nutrisi yang kaya tersebut membuat jamur favorit para artis ASMR ini kerap dimanfaatkan sebagai makanan sehat. Kalorinya yang rendah membuat makanan ini bisa menjadi asupan rendah lemak bagi mereka yang diet.  

Tak hanya itu, banyak penelitian yang diterbitkan kumpulan jurnal PubMed, juga menemukan beberapa manfaat jamur enoki, seperti mengurangi tingkat gula darah, tekanan darah, dan kolesterol.  

Sedangkan, jurnal Frontiers in Pharmacology yang terbit tahun 2016, juga menyatakan senyawa bioaktif dalam enoki memiliki sifat antikanker dan antitumor.  

Sayangnya, tak semua jamur enoki memiliki manfaat yang sama. Salah memilih dan mengonsumsi jamur bisa membawa kita pada terserangnya penyakit hingga kematian. Sehingga disarankan untuk kamu memastikan membelinya yang dalam keadaan segar, mulus, dan bebas hama. Untuk menjaga kesegarannya, penting juga untuk selalu menyimpannya dalam kulkas, dengan umur simpan kurang lebih seminggu.  

Namun bila ragu, ada baiknya untuk kamu menghindari mengonsumsi jamur ini terlebih dahulu. Terutama yang di impor langsung dari Korea. Jadi, untuk sementara say bye-bye untuk si mungil enoki!

0 komentar:

Posting Komentar

Related image